DHALANG : HADHIKA
AFGHANI IMANSYAH
SANGGAR NIRMALA SARI -
JAKARTA SELATAN
Prabu Duryudana, Raja dari Negeri
Astina, mengutus Narpati Basukarna agar dapat memboyong Wahyu Makutarama di
Gunung Kutha Runggu. Namun di wilayah itu, telah dijaga oleh Hanoman dan
saudara Tunggal Bayu.
Ketika rombongan para Kurawa tiba di
Kutha Runggu, dihalang-halangi oleh Hanoman, sehingga terjadi peperangan. Para
Kurawa mundur sambil mencari siasat.
Namun pada waktu itu, Raden Arjuna sudah berada di Puncak Gunung Kutha Runggu
dan langsung bertemu
Begawan Kesawa Sidi. Akhirnya Raden Arjuna mendapatkan Wahyu Makuta Rama yang
berisi wejangan Hastha Brata.
Setelah Begawan Kesawa Sidi selesai memberikan Wahyu kepada Raden Arjuna, akhirnya berubah menjadi wujud asalnya, yaitu Prabu Sri Bathara Kresna.
Setelah Begawan Kesawa Sidi selesai memberikan Wahyu kepada Raden Arjuna, akhirnya berubah menjadi wujud asalnya, yaitu Prabu Sri Bathara Kresna.
Dalam
perjalanan pulang, Raden
Arjuna dihadang oleh para Kurawa. Terjadilah peperangan, namun semuanya
dapat diatasi oleh Raden
Werkudara.
TANCEP KAYON
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
> Hanya menerima komentar yang berhubungan dengan artikel, atau berupa kritik dan saran yang berhubungan dengan Blog ini.
> Komentar SARA, SPAM, Berbau Iklan atau Promosi, Link atau Anonim tidak diizinkan.
> Setiap komentar yang masuk akan kami approve kecuali komentar yang menyalahi aturan.
> Untuk CP dapat menghubungi Ki Asman Budi Prayitno di 021 754 7686 atau 0815 1117 1144
> Terima kasih telah berkunjung di Blog sederhana ini. Salam sukses selalu..!!!