Minggu, 13 Januari 2013

SINOPSIS RADEN GATUTKACA


Dimainkan oleh :  Para Dalang Bocah dari Sanggar Nirmala Sari.


Kemelut yang melanda di Kahyangan Suralaya, di sebabkan oleh datangnya musuh dari Negeri Giling Wesi yang dipimpin oleh Patih Sekipu, utusan Prabu Kala Pracana.  Peperangan itu terjadi karena keinginannya dalam melamar Dewi Supraba ditolak oleh Para Dewa.

Para Dewa kehilangan keseimbangan melawan prajurit dari Giling Wesi, sehingga Para Dewa terpukul mundur. Melihat kejadian itu, Bathara Narada segera mencari siasat untuk merayu musuhnya. Akhirnya prajurit Giling Wesi ditarik mundur oleh Patih Sekipu.

Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Bathara Narada, segera untuk mencari jago, yaitu Jabang Tetuka yang merupakan Putra dari Raden Werkudara dengan Dewi Arimbi dari Pringgandani. Namun ari-arinya Jabang Tetuka itu tidak dapat diputus dengan pusaka apapun, kecuali dengan Sarung Pusaka Konta Wijaya Danu yang dibawa oleh Raden Permadi.

Setelah Jabang Tetuka putus ari-arinya, ternyata sarung pusaka Konta Wijaya Danu itu langsung masuk kedalam pusernya. Jabang Tetuka diminta oleh Bathara Narada untuk dihadapkan dengan Patih Sekipu.

Jumat, 11 Januari 2013

SINOPSIS CERITA : PUNTADEWA TANDANG



Prabu Puntadewa Raja Negeri Amarta sedang gundah gulana, memikirkan nasib adik-adiknya yang sedang menderita, karena mendapat hukuman dari Raja Dewa, hendak dimasukkan kedalam api kawah Candradimuka. Siang dan malam selalu termenung dan meratapi kesengsaraan adik-adiknya. Ditengah kepedihannya itu, tiba-tiba datanglah ibunya yaitu Dewi Kunthi.
Melihat kejadian yang mengkhawatirkan itu, Dewi Kunthi memberikan nasehat dan dukungan moral, bahkan tak segan-segan untuk memarahinya. Kemarahan Dewi Kunthi itu merupakan cambuk kesemangatan terhadap Prabu Puntadewa. Atas desakan dari ibunya itu, akhirnya Prabu Puntadewa berinstropeksi diri.
Semangatnya bangkit untuk bertandang
atau bertindak. Semua emosi yang meluap didalam benaknya, terkumpul dalam satu konsentrasi,

Kamis, 10 Januari 2013

Dalang Bocah Sanggar Nirmala Sari


Ternyata di kota besar seperti Jakarta ini, ketika anak-anak seusianya banyak mengagumi dan asyik bermain dengan tokoh idolanya dari negeri manca, para siswa dalang ini lebih menyukai tokoh tokoh wayang, yang asli dari negeri sendiri.


Sinopsis Ampak Ampak Wiratha



  Dalang : Ki Dwi Adi Nugroho

Ki Dwi Adi Nugroho



Negeri Wiratha yang damai, kini dilanda kemelut yang merajalela, hal tersebut disebabkan oleh ulah ketiga punggawa yaitu Rupa Kinca, Kincaka Rupa dan Rajamala.

Mereka bertiga yang membuat keonaran di Negeri Wiratha itu dengan mengandalkan kekuatan Rajamala. 

Rakyat di seluruh negeri dilanda ketakutan, suasanapun sangat mencekam karena banyak teror dan ancaman dimana-mana.

Si Petruk Tujuh Belasan di Mal..


Bpk Asman
Ki Asman Budi Prayitno





Warga menikmati pertunjukan wayang dengan dalang Asman Budi Prayitno yang membawakan cerita Kumbokarno Pahlawan Sejati di Plaza Semanggi, Jumat (15/8). Pengunjung yang berbelanja juga bisa membeli batik, wayang kulit, golek dan buku-buku pewayangan yang dipamerkan hingga tanggal 18 Agustus.

 
Sabtu, 16 Agustus 2008 | 07:46 WIB
Mau kemana hari libur tujuh belasan nanti? Jujur sajalah, pasti banyak warga Jakarta langsung terbayang mal sebagai tujuan berplesir di setiap hari libur. Lha, mau kemana lagi? Mal memang sudah jadi tempat pelarian orang urban. Setelah 63 tahun negeri ini merdeka, Petruk dan teman-temannya pun mulai doyan ke mal..
Tidak percaya? Coba tengok Plaza Semanggi. Sejak 11 Agustus, pengunjung bisa menemui Si Jangkung Petruk sampai Si Ganteng Arjuna. Jumat petang kemarin misalnya, Si Petruk menyapa pengunjung, ”Selamat petang, selamat datang di Plaza Semanggi dalam pertunjukkan Wayang Goes to Mall 2008..!”

Brian Brahmantyo Baskoro, Anak Kepala LP yang Jatuh Hati Kepada Wayang

Brian
Lahir di Jakarta, 6 September 1996 hasil dari buah perkawinan pasangan Yohanes Waskito dan Retno Puspandari ini masih duduk di bangku kelas 8 SMPN 96 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Bekal